Menurut laporan We Are Social dan Hootsuite, perusahaan social media listening dan monitoring, pada Januari 2023 pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang. Hal ini merupakan peluang besar bagi bisnis untuk mendapatkan target potensial. Namun, menarik perhatian para audiens tersebut bukanlah hal yang mudah.
Oleh karena itu, adanya strategi konten yang sesuai dengan kebutuhan dan minat audiens sangatlah penting. Melalui social media listening tools kamu bisa mendapatkan informasi tersebut.
Bagaimana sebuah social media listening tools dapat membantu dalam pembuatan strategi konten yang efektif dan customer-centric? Yuk, simak pembahasannya!
- Mendapatkan ide dari user generated content
User generated content dari bersumber dari challenge yang diadakan brand maupun murni konten atas dorongan pribadi. Konten sejenis ini dapat merefleksikan pandangan audiens terhadap brand kamu.
Misalnya, kalangan ibu rumah tangga suka memposting masakan beserta penjelasan bahan-bahan yang digunakan. Dari sinilah, brand bumbu dapur dapat mengembangkan konten berupa kreasi masakan untuk target audiensnya.
- Mengetahui tren terkini
Mengikuti tren adalah sebuah hal yang perlu dilakukan brand agar dapat relevan dengan audiensnya. Dengan melakukannya, brand telah menunjukkan bahwa kebutuhan/keinginan audiens selalu didengar.
Melalui social media listening tools dapat terlihat antusias maupun reaksi audiens terhadap suatu tren. Contohnya, pengumuman konser Coldplay di Indonesia berhasil menarik 11.215.114 engagement di media sosial (berdasarkan data Matamaya). Tingginya antusias ini bisa dimanfaatkan brand untuk turut membuat konten bertemakan Coldplay.
- Menemukan influencer yang relevan
Suatu hari kamu ingin mencari influencer yang target audiensnya serupa denganmu. Kamu dapat memantau interaksi audiens dengan konten influencer tersebut melalui social media listening tools.
Tak hanya itu, lokasi audiens juga dapat diketahui sehingga awareness brand-mu bisa makin tertarget. Misalnya, kamu memiliki produk papan seluncur, maka kamu bisa bekerja sama dengan influencer yang mayoritas audiensnya berdomisili di daerah pesisir seperti Bali.
- Menemukan celah kompetitor
Melakukan social media listening pada kompetitor dapat membantu kamu mengetahui tentang apa yang berhasil atau tidak bagi kompetitor. Dengan pengetahuan ini, kamu dapat menyesuaikan konten untuk memenuhi kebutuhan audiens yang tidak puas dengan kompetitor.
Bagaimana Mengumpulkan Data dengan Social Media Listening Tools?
Cara mengumpulkan datanya terbilang cukup mudah. Cara ini bisa kamu terapkan juga ketika memakai social media listening tools free sekalipun.
Kamu hanya perlu memasukkan keyword ataupun hashtag yang relevan dengan bisnis, kompetitor ataupun sesuatu yang sedang tren. Keyword ini tidak sebatas kata yang bersifat official, tapi juga kesalahan penyebutan tentang suatu brand. Misalnya, dalam menyebutkan suatu brand e-commerce, audiens biasa menyebutnya dengan ‘Toko Oren’, ‘Toko Ijo’, dan lainnya.
Setelah itu, social media listening tools akan mengumpulkan data dari berbagai platform media sosial dan situs berita. Hasilnya bisa berupa word cloud, sentimen, postingan audiens beserta data engagement-nya.
Apa Saja Rekomendasi Social Media Listening Tools yang Bisa Membantumu?
- Mention.com
Mention.com adalah tools yang dapat memantau percakapan online, penyebutan, dan tren di berbagai platform media sosial, blog, situs berita, dan forum. Dengan memanfaatkan kemampuan pemantauan secara real time, kamu dapat segera berinteraksi dengan audiens ataupun menggunakan sebagai alat customer service.
- Brandwatch
Brandwatch adalah tools yang mengidentifikasi sentimen dari berbagai bahasa. Selain itu, apabila percakapan tersebut sudah mengglobal maka percakapan audiens dapat dikategorikan sesuai demografi lokasinya.
- Matamaya
Best social media listening tools 2023 selanjutnya adalah Matamaya. Matamaya merupakan tool lokal sehingga dapat memahami berbagai percakapan audiens Indonesia.
Kamu dapat melihat sentimen, word cloud, share of voice, dan lainnya melalui tool ini. Selain itu, data tersebut bisa kamu unduh dalam bentuk .PPTX sehingga kamu bisa menganalisisnya tanpa kuota data sekalipun.
