Matamaya

Mau Membuat Content Pillar? Ini Panduannya dan Cara Melakukan Content Analysis!

Mau Membuat Content Pillar? Ini Panduannya dan Cara Melakukan Content Analysis!
30 May 2023
Mau Membuat Content Pillar? Ini Panduannya dan Cara Melakukan Content Analysis! - strategi konten media sosial - Matamaya

Content pillar adalah kategori dan topik konten yang dijadikan pedoman perencanaan konten agar lebih terstruktur dan terarah. Pembuatan content pillar ini tidak bisa dilakukan sembarangan karena nantinya akan berpengaruh juga terhadap brand awareness.

Content analysis juga berperan penting dalam tahap pembuatan content pillar. Pada artikel ini kamu akan mengetahui bahwa content analysis perlu dilakukan dari awal hingga akhir. 

Nah, bagaimana sebenarnya cara membuat content pillar yang tepat? Berikut panduan yang bisa kamu ikuti!

1. Mengenal lebih dekat target audiens

Mengetahui dengan tepat orang yang diajak berbicara sangat penting pemasaran media sosial. Berawal dari sinilah, sebuah brand dapat menciptakan persona seorang admin media sosial agar dapat berkomunikasi dengan lebih interaktif dengan target audiens.

Selain itu, memahami target audiens dapat membantu kamu mengidentifikasi topik-topik yang perlu dimasukkan dalam content pillar. Beberapa pertanyaan di bawah ini bisa kamu gunakan untuk memahami target audiens dan menyusun content pillar:

  • Platform apa yang sering digunakan oleh target audiens?
  • Masalah apa yang sering dialami target audiens?
  • Apa hal yang target audiens ingin capai?
  • Topik apa yang sering target audiens bicarakan?

2. Memantau kompetitor
Memantau Content Pillar Kompetitor - Matamaya

Buatlah daftar lima kompetitor teratas di industri kamu dan kunjungi akun media sosial mereka untuk melihat pesaing Anda. Lakukan content analysis approach seperti mengidentifikasi topik konten, waktu posting, dan rata-rata performa tiap postingan kompetitor.

Setelah melakukan content analysis, kamu bisa melanjutkan mendengarkan secara sosial. Gunakan social media listening tools untuk memantau jumlah mention, hashtag, dan kata kunci yang berkaitan dengan kompetitor. 

3. Memantau tren di media sosial

Dengan rutin memantau tren, kamu dapat membuat konten yang sesuai dengan topik yang sedang diminati audiens sehingga tetap bisa relevan. Selain itu, kamu akan senantiasa mendapat ide segar dan menarik yang bisa kamu pakai di setiap konten.

Contohnya, ketika kamu melakukan content analysis maka kamu akan mengetahui bahwa saat ini audiens lebih menyukai konten dengan format video pendek dibanding format foto. Kemudian, konten meme juga digemari oleh audiens karena sifatnya lucu dan relevan dengan mereka. Tren seperti inilah yang dapat kamu pertimbangkan dalam penyusunan content pillar.

4. Mulai buat strategi content pillar 

Setelah melakukan content analysis method secara kualitatif maupun kuantitatif dari poin di atas,  sekarang saatnya kamu membuat strategi content pillar. Supaya lebih jelas, kamu dapat mempelajari content analysis yang kami pelajari dari akun Instagram Bobobox, penyedia jaringan hotel kapsul pertama di Indonesia.

Bobobox telah mengidentifikasi bahwa audiensnya merupakan dewasa muda yang merupakan seorang pekerja. Oleh karena itu, salah satu content pillar Bobobox mengangkat tentang mindfulness yang menjelaskan tentang pentingnya istirahat dan me time untuk kesehatan mental. Didukung content pillar lainnya yang berisikan tentang rekomendasi tempat travelling atau hiburan yang dikemas secara informatif.
Content Pillar Analysis - Matamaya

Berkaca dari Bobobox, sebenarnya berapa content pillar yang kamu butuhkan? Meskipun tidak ada aturan pasti yang menetapkan jumlah content pillar, kamu dapat menciptakan variasi dengan membuat 3-6 content pillar. Berikut jenis content pillar yang bisa menginspirasimu:

  • Functional content: konten yang berisi informasi produk/layanan, USP, dan testimoni.
  • Agile content: konten yang berhubungan dengan tren yang sedang viral atau momen tertentu seperti perayaan hari besar.
  • Engaging content: konten yang bertujuan untuk meningkatkan interaksi dengan audiens seperti games atau trivia.
  • Educative content: konten yang berfungsi untuk memberikan edukasi kepada audiens.

5. Susun content calendar 

Langkah selanjutnya adalah menyusun content calendar yang berisikan pembagian waktu posting tiap content pillar setiap bulannya. Penyusunan content calendar untuk menjaga kekonsistenan dalam memposting konten.

Pasalnya, sebagian besar algoritma media sosial mengutamakan akun yang memposting secara teratur. Akun yang teratur memposting akan lebih berpeluang untuk menjangkau audiens lebih luas.

Cara Melakukan Content Analysis Berdasarkan Content Pillar

Content analysis adalah salah satu cara untuk mengetahui strategi konten yang bekerja dengan efektif dan sesuai dengan tujuan yang kamu tetapkan. Untuk melakukannya tidaklah sulit, kamu bisa menerapkan content analysis design atau metode ini untuk mengetahui content pillar yang memiliki performa baik.

Pertama, kelompokkan tiap konten berdasarkan kategorinya. Misal, konten tips dan trik kategorikan sebagai konten edukatif atau sesuai nama content pillar yang kamu miliki. Kedua, cari tahu performa masing-masing konten berdasarkan objektif. Misalnya, jika objektifnya engagement maka yang diukur adalah jumlah likes, komentar, video views, shares, atau metrik lainnya sesuai platform.
Content Pillar Analysis - Matamaya

Selanjutnya, bandingkan performa tiap kategori. Tujuannya agar dapat diketahui kategori content pillar yang paling efektif. Mau tahu cara yang lebih mudah?

Lakukan content analysis dan pantau efektivitas content pillar dengan Matamaya, yuk! Dengan fitur ‘Content Pillar’ di Matamaya, kamu dapat mengelompokkan konten sesuai dengan content pillar yang kamu miliki serta data yang disajikan akurat sehingga performa tiap content pillar dapat kamu bandingkan dengan lebih tepat.

Copyright © Matamaya 2024. Allright reserved.