Film horor psikologis terbaru karya Joko Anwar, Siksa Kubur, telah menjadi fenomena sejak perilisannya di bioskop pada pertengahan April 2024. Film ini memunculkan perbincangan hangat di media sosial dan menarik perhatian para pencinta film dan audiens secara luas.
Berdasarkan analisis social listening yang dilakukan oleh Matamaya pada periode 12-22 April 2024, faktor utama yang mendorong kepopuleran Siksa Kubur adalah alur cerita yang penuh misteri dan karakter yang kompleks. Hal ini memicu rasa penasaran dan diskusi di kalangan penonton. Banyak yang bertanya-tanya tentang motivasi karakter, makna di balik cerita, dan hubungannya dengan realitas, khususnya dari segi agama.
Kesuksesan Siksa Kubur di pasaran terbukti dari sentimen positif yang mencapai 55,71%. Penonton mengapresiasi kualitas film yang berbeda dengan film horor Indonesia pada umumnya. Genre yang unik, alur cerita yang cerdas, penokohan yang kuat, sinematografi yang apik, dan efek psikologis yang kuat menjadi daya tarik utama film ini.
Menurut mereka, Siksa Kubur bukan hanya film horor biasa, tetapi juga sebuah karya seni yang patut diapresiasi. Film ini telah menunjukkan perbaikan dari segi kualitas genre film horor di Indonesia sehingga bisa mendorong lahirnya film-film horor berkualitas lainnya.
Di sisi lain, beberapa penonton merasa alur cerita sulit diikuti sehingga membuat mereka bingung. Mereka juga menyatakan film ini tidak seseram film Joko Anwar sebelumnya sehingga mereka kurang puas dan bahkan menyesal sudah menonton film ini. Ketidakpuasan sebagian penonton ini tercermin dari sentimen negatifnya yang mencapai hasil 17.65%.
Jika diulas dari segi promosinya, kepopuleran Siksa Kubur tak lepas dari strategi promosi kreatif yang dijalankan langsung oleh sang sutradara, yaitu Joko Anwar. Ia aktif di media sosial pribadinya dengan membagikan behind the scene dan cuplikan film yang penuh teka-teki, serta memanfaatkan user generated content dengan cara me-repost konten reaksi penonton dan teori film yang mereka buat.
Keaktifan Joko Anwar di media sosial juga menjadikannya tokoh utama yang ramai diperbincangkan hingga mendapatkan persentase mention sebanyak 62.73% dari total percakapan. Strategi ini menunjukkan kepiawaian Joko Anwar dalam membangun hype dan menarik minat penonton.
Pastinya senang sekali bukan kalau karya yang dibuat meledak dan dibicarakan positif di media sosial? Hal ini pun berlaku dalam dunia marketing, di mana kesuksesan marketing campaign dapat diukur melalui kekuatan media sosial.
Matamaya, sebuah platform social media listening dapat membantu Anda dalam memahami dampak marketing campaign Anda secara menyeluruh. Dengan Matamaya, Anda dapat:
Hubungi kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana Matamaya dapat membantu Anda mencapai tujuan marketing Anda.