TikTok, platform video pendek yang mendunia, kini menghadirkan peluang baru bagi brand melalui TikTok affiliate program. Program ini memungkinkan brand untuk berkolaborasi dengan kreator dalam mempromosikan produk mereka, dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
TikTok affiliate program adalah program di mana brand bekerja sama dengan para affiliator untuk mempromosikan produk/ layanan brand tersebut kepada audiens TikTok. Sementara itu, arti dari afiliator adalah kreator yang bertugas mempromosikan suatu produk/layanan di TikTok dengan imbalan berupa komisi (pendapatan).
Singkatnya, cara kerja TikTok affiliate ini bisa dipahami mulai dari brand memberikan kode referral kepada afilliator. Kode referral adalah link khusus suatu produk untuk dipromosikan afilliator kepada audiens TikTok melalui fitur keranjang kuning.
Setelah itu, afiliator akan membagikan konten yang membahas produk atau layanan suatu brand dan menautkan kode referral tersebut di kontennya. Ketika ada audiens TikTok yang membeli melalui keranjang kuning affiliator, afilliator akan mendapatkan komisi sebagai imbalan atas penjualan yang dihasilkan.
Masih belum yakin menerapkan program ini untuk kesuksesan bisnis? Berikut beberapa keuntungan TikTok Affiliate yang sayang untuk dilewatkan:
Berdasarkan info resmi dari TikTok, terdapat 2 cara untuk brand bisa berkolaborasi dengan affiliator, yaitu kolaborasi terbuka dan kolaborasi bertarget.
1. Kolaborasi terbuka
Jika brand menerapkan cara ini artinya brand membuka kesempatan bagi semua affiliator di TikTok untuk mempromosikan produk mereka. Berikut langkah yang perlu diikuti oleh brand yang ingin kolaborasi terbuka:
2. Kolaborasi bertarget
Sementara itu, jika brand menerapkan kolaborasi bertarget maka brand perlu mengundang affiliator tertentu untuk mempromosikan produknya. Berbeda dengan kolaborasi terbuka, kolaborasi bertaget bisa dikatakan serupa dengan strategi "jemput bola", karena brand perlu terlebih dahulu mencari affiliator yang berminat mempromosikan produknya.
Berikut langkah-langkah untuk mengikuti kolaborasi bertarget:
Selain cara di atas, brand juga bisa menjalin kerja sama dengan influencer untuk bergabung sebagai affiliator. Sejak berkembangnya e-commerce dan TikTok Shop, banyak influencer yang berperan sebagai affiliator sekaligus.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Alice Norin. Influencer dari kalangan selebritis ini dikenal aktif membagikan tips padu padan pakaian. Ia juga memaksimalkan etalase TikTok untuk mempromosikan berbagai produk seperti pakaian, kosmetik, aksesoris, hingga barang elektronik.
Tidak hanya influencer kenamaan saja yang bisa diajak bekerja sama, micro-influencer bisa digandeng pula dalam hal ini. Cara ini diketahui sudah diterapkan oleh satu brand kecantikan lokal, Jiera. Berdasarkan postingan di akun TikTok mereka, mereka membuka peluang kepada lebih dari 50 affiliator dari kalangan pelajar dan mahasiswa untuk turut mempromosikan produk mereka.
Memaksimalkan TikTok affiliate dengan menggaet influencer sebagai mitra adalah cara yang layak dilakukan untuk mengembangkan bisnis. Jika Anda ingin mencari sebagai affiliator yang tepat bagi brand Anda, Anda bisa melakukannya melalui Influencer analytic dari Matamaya.
Lewat Matamaya, Anda dapat mengetahui performa konten influencer tersebut ketika mempromosikan suatu produk/layanan dari brand lain. Apakah cukup menarik interaksi audiens? Apakah responnya positif atau negatif? Apakah cara berpromosinya sesuai dengan yang Anda inginkan? Apakah ia adalah influencer yang relevan dengan brand Anda?
Adapun berbagai pertanyaan lainnya juga bisa terjawab melalui informasi yang tersaji di Influencer analytic tool. Yuk, coba Matamaya sekarang!