Affiliate marketing dan influencer marketing sama-sama merupakan strategi pemasaran digital yang bisa membantu meningkatkan brand awareness dan penjualan, tapi keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal pendekatan dan tujuan. Bagaimana detail perbedaan tersebut?

Pengertian Affiliate Marketing

Affiliate marketing artinya adalah strategi digital marketing yang melibatkan kolaborasi dengan individu atau website (afiliasi) untuk mempromosikan produk atau jasa brand. Individu tersebut biasa disebut dengan affiliator. Affiliator nantinya akan mendapatkan komisi berdasarkan hasil yang mereka capai, seperti penjualan yang dihasilkan melalui tautan afiliasi khusus mereka.

Pengertian Influencer Marketing

Influencer marketing adalah strategi digital marketing yang berfokus pada membangun hubungan dan kepercayaan audiens terhadap brand melalui seseorang yang memiliki kemampuan mempengaruhi atau membuat audiens tertarik (influencer). Influencer bertugas mempromosikan brand atau produk yang bekerja sama dengan mereka kepada audiensnya melalui sebuah konten, seperti story, video TikTok, dan lainnya.

Perbedaan Affiliate dan Influencer Marketing

Berikut perbedaan umum antara affiliate marketing dan influencer marketing:

1. Fokus
   Seperti penjelasan di atas, affiliate marketing berfokus pada promosi produk atau jasa melalui individu atau website yang disebut afiliator. Sementara itu, influencer marketing berfokus pada membangun hubungan dan kepercayaan dengan audiens melalui individu berpengaruh (influencer) di media sosial atau platform online lainnya.
   
   
2. Kompensasi
   Afiliator mendapat kompensasi dengan skema komisi berdasarkan hasil yang mereka capai, seperti penjualan yang dihasilkan melalui tautan afiliasi khusus mereka. Namun, Influencer mendapatkan kompensasi dengan lebih beragam seperti berdasarkan biaya/ rate yang telah mereka tetapkan, komisi atas penjualan yang dihasilkan, atau bisa juga berupa produk gratis.
   
   
3. Kewenangan dari brand
   Dalam affiliate marketing, brand memiliki kontrol lebih besar terhadap materi pemasaran yang digunakan seorang affiliator. Seringkali brand sudah menyediakan konten promosi yang bisa langsung digunakan affiliator. Berbeda dengan influencer marketing, brand memberikan kebebasan kreatif yang lebih besar kepada influencer untuk membuat konten yang sesuai dengan gaya dan audiens mereka.
   
   
4. Jangkauan audiens
   Afiliator dapat menjangkau audiens yang luas dan beragam melalui website, blog, atau saluran media sosial mereka sendiri. Contoh affiliate marketing misalnya seorang affiliator di TikTok yang mempromosikan pakaian renang melalui tautan afiliasi akan mendapatkan komisi dari setiap pakaian yang terjual di TikTok.
   
   Namun, influencer  umumnya hanya dapat menjangkau audiens yang sangat tertarget. Hal ini karena influencer memiliki niche/ fokus tersendiri sehingga audiensnya sudah terkelompokkan sesuai ketertarikannya masing-masing.

Ingin Tahu Performa Influencer Marketing Anda?

Nah, setelah memahami perbedaan antara affiliate marketing dan influencer marketing, Anda perlu memilih strategi yang paling sesuai dengan tujuan Anda. Jika Anda ingin meningkatkan brand awareness dan sekaligus mendorong penjualan, menggabungkan kedua strategi bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan strategi yang terintegrasi dan tepat, Anda dapat memaksimalkan manfaat dari affiliate marketing dan influencer marketing untuk mencapai tujuan pemasaran Anda.

Lebih dari itu, Anda perlu memantau performa konten influencer untuk memastikan efektivitas campaign. Dalam hal pemantauan, Matamaya telah menyediakan solusi melalui  Influencer analytic tool yang canggih, berikut beberapa manfaatnya:

• Perbandingan performa konten influencer yang personal maupun endorse untuk mengetahui efektivitas campaign
• Pemantauan performa influencer selama campaign secara cepat guna mempermudah evaluasi KPI
• Sentimen tentang influencer untuk memahami pandangan audiens dan kualitas influencer

Coba Matamaya sekarang!