Memilih melakukan personal branding atau business branding, mungkin menjadi hal dilematis tersendiri bagi para pemilik bisnis. Pasalnya, keduanya sama-sama bisa mendatangkan keuntungan dari segi reputasi dan finansial.
Namun, apakah Anda sebagai pemilik bisnis harus melakukan keduanya? Bagaimana cara menentukan pilihan yang tepat? Simak artikel ini untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan terkait personal branding vs. business branding serta personal branding analytics.
Sebelum membahas perbedaan antara personal branding dan business branding, mari kita bahas terlebih dahulu pengertian dari kedua jenis branding ini.
Kedua jenis branding ini memiliki tujuan yang sama, yaitu membangun reputasi yang kuat dan menarik pelanggan. Namun, ada perbedaan dalam hal yang difokuskan dan siapa yang ditargetkan.
Memilih antara personal branding dan business branding tergantung pada fokus bisnis Anda, tujuan akhir Anda, dan target audiens Anda.
Tentunya tidak. Anda bisa melakukan kedua praktik branding ini secara bersamaan, tergantung pada konteks dan tujuan yang ingin dicapai. Anda dapat memanfaatkan personal branding untuk memperkuat citra perusahaan dengan menjadi representasi yang bisa menunjukkan nilai-nilai yang diusung oleh bisnis Anda.
Axton Salim adalah salah satu personal branding contoh yang menarik. Sebagai direktur Indofood, Axton Salim telah membangun citra yang kuat sebagai pemimpin muda dan inovatif di dunia bisnis.
Axton Salim aktif di platform media sosial seperti Instagram dan TikTok. Ia menggunakan platform tersebut untuk berbagi wawasan tentang inovasi terbaru Indofood, kepemimpinan, serta momen kehidupan pribadinya. Kontennya juga dibawakan dengan kasual yang cocok dengan target audiens Indofood sehingga awareness produk Indofood bisa terbangun melalui konten-konten Axton Salim.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan value bisnis Anda dan menggunakannya sebagai dasar untuk membangun personal branding strategy. Pastikan value tersebut tercermin dalam personal brand Anda.
Lalu, konsistenlah dalam melakukan personal branding sembari membangun brand awareness dan mempromosikan bisnis Anda. Setelah itu, pantau terus perkembangannya melalui personal branding analytics tools.
Personal branding dan business branding keduanya penting untuk membangun reputasi bisnis yang kuat dan menarik pelanggan. Pilihlah yang sesuai dengan fokus Anda atau gabungkan keduanya untuk meningkatkan reputasi yang kuat.
Ingatlah untuk selalu memperbarui strategi branding Anda dan memantau hasilnya untuk memastikan kesuksesan jangka panjang. Untuk memudahkan Anda dalam melakukannya, Anda bisa menggunakan personal branding analytics dari Matamaya.
Dengan Matamaya, Anda dapat lebih memahami citra Anda sebagai pebisnis. Selain itu, Anda akan mengerti seberapa besar audiens mengasosiasikan diri Anda dengan bisnis yang Anda jalankan melalui keyword yang bisa ditemukan di Word Cloud. Jika Anda membahas berbagai kategori topik seperti bisnis, kepemimpinan, dan pengalaman pribadi, Anda juga akan menemukan kategori yang paling diminati oleh audiens.
Bermanfaat sekali, ya, data yang disajikan Matamaya. Cari tahu selengkapnya mengenai fitur Matamaya dan personal branding strategy tips lainnya di artikel-artikel selanjutnya!