Matamaya

Hal yang Perlu Dipantau dari User-generated Content (UGC) di Instagram Analytics

Hal yang Perlu Dipantau dari User-generated Content (UGC) di Instagram Analytics
17 February 2023
Hal yang Perlu Dipantau dari User-generated Content (UGC) di Instagram Analytics - Analisis Performa Instagram - Matamaya

User-generated content (UGC) merupakan konten orisinil tentang produk atau layanan kamu yang berasal dari audiens. Contoh UGC adalah ketika teman kamu memposting di media sosial tentang pengalaman yang mereka dapatkan dari suatu layanan penerbangan.

Dalam social media marketing, UGC efektif untuk meningkatkan brand awareness, engagement, bahkan followers. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mempelajari pentingnya UGC bagi brand hingga hal yang perlu dipantau di Instagram analytics.

 

Pentingnya UGC bagi Brand

Banyaknya pengguna media sosial dapat kamu manfaatkan untuk meningkatkan jangkauan brand. Peluang ini sebaiknya dimaksimalkan brand untuk menciptakan UGC.

  1. Meningkatkan keterlibatan pelanggan
    Dalam poin ini, kamu dapat melihat brand Apple yang menggunakan UGC dalam strategi kontennya. Dibandingkan membuat konten yang menjelaskan fitur dan manfaat produk-produknya, Apple lebih memilih membagikan kembali hasil foto penggunanya di Instagram. 
    Apple User Generated Content - Matamaya
    Apple juga menciptakan hashtag #ShotonIphone untuk mengajak para penggunanya berpartisipasi. Alhasil, strategi ini mendorong pengguna lain untuk membagikan hasil fotonya yang menggunakan Iphone dan menggunakan hashtag tersebut.

    Dengan memberikan kesempatan kepada pengguna terlibat dalam komunikasi kamu di media sosial, mereka dapat merasa lebih dekat dengan brand yang mereka gunakan. Efek kedepannya, engagement Instagram analytics akun kamu media sosial kamu bisa meningkat.

  2. Meningkatkan kepercayaan brand 
    Konten yang dibagikan oleh pengguna ini dapat dianggap lebih jujur dan autentik dibandingkan dengan konten dari brand. Brand yang menggunakan strategi ini bisa terlihat sebagai bisnis yang transparan dan terbuka atas segala opini sehingga bisa meningkatkan kepercayaan brand.

    Kamu bisa melihat contoh perbandingan antara UGC dan konten brand di bawah ini. Postingan di sebelah kiri dibuat oleh pengguna, sedangkan yang sebelah kanan adalah konten yang diposting ulang oleh brand. Meskipun caption dari pengguna tersebut sederhana, tapi brand message tetap tersampaikan melalui sebuah foto. 
    Contoh User Generated Content - Matamaya
    Postingan pengguna pun memiliki lebih banyak likes secara signifikan daripada postingan brand (1.709 vs. 52). Contoh semacam ini  memperlihatkan bahwa konsumen lebih mempercayai konsumen lain daripada brand. 

    Namun, tidak hanya jumlah likes yang perlu kamu perhatikan. Kamu bisa memasukkan jumlah komentar, share, dan save sebagai indikator performa konten. Data-data tersebut dapat kamu ketahui melalui tools Instagram analytics gratis.  

  3. Meningkatkan penjualan
    Menurut Statista, 60% konsumen melakukan riset di internet sebelum melakukan pembelian dan 55% dari mereka melihat ulasan pelanggan. Hal ini karena ulasan pelanggan dianggap sama jujurnya dengan rekomendasi pribadi dari teman atau keluarga.

    Itu sebabnya UGC merupakan strategi yang efektif untuk mendorong orang melakukan pembelian. Apabila pelanggan menyebutkan akunmu di Instagram story, kamu bisa mempostingnya kembali dan menyimpannya di highlight untuk memudahkan calon konsumen melihat review atas produk kamu.

 

Cara Meningkatkan UGC

Bentuk UGC dapat bermacam-macam tergantung dengan strategi yang kamu gunakan. Berikut ini cara meningkatkan UGC yang bisa kamu gunakan:

  1. Menggunakan Hashtag
    Menggunakan hashtag merupakan cara termudah untuk mengajak audiens berinteraksi dengan brand kamu. Tanpa perlu mengeluarkan biaya, kamu sudah bisa meningkatkan engagement dan mendapatkan konten yang bisa kamu gunakan.
    Hashtag untuk User Generated Content - Matamaya
    Dalam penerapannya, kamu perlu membuat hashtag yang sifat mengajak atau mengandung Call to Action (CTA). Contohnya, Xiaomi yang menggunakan hashtag #MakeMomentsMemorable untuk mengajak pengguna mempublikasikan hasil fotonya yang menggunakan produk Xiaomi di media sosial.

    Selain itu, kamu juga bisa membuat kata-kata singkat yang bisa mempresentasikan bisnismu. Contohnya, Halodoc yang menggunakan hashtag #TenangAdaHalodoc untuk mengkampanyekan bahwa jika seseorang sakit dan tidak sempat untuk mengunjungi dokter langsung, mereka bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berkonsultasi online dengan dokter.

    Setelah strategi tersebut dijalankan, lakukan analisis memakai hashtag Instagram analytics untuk mengetahui frekuensi penggunaan hashtag. Data tersebut dapat menggambarkan kemasifan penyebaran brand message kamu.

  2. Mengadakan Kompetisi
    Apabila bisnis kamu baru saja me-launching produk baru, kamu bisa mengenalkannya melalui kompetisi online berhadiah. Kompetisi ini dapat berupa submisi foto atau video di media sosial.

    Dalam membuat kompetisi, kamu perlu menyesuaikan antara target audiens dan jenis kompetisi. Contohnya, brand kamu menargetkan ibu rumah tangga mulai umur 28-35 tahun maka kamu bisa menggunakan submisi foto karena lebih mudah dibuat oleh mereka.

    Kemudian, pertimbangkan media sosial yang digunakan saat kompetisi. Jika submisi berupa foto akan lebih efektif menggunakan Instagram.

  3. Memanfaatkan Fitur "Share"
    Fitur Share untuk User Generated Content - Matamaya
    Mayoritas media sosial kini sudah menyediakan fitur share agar pengguna dapat membagikan postingan lain di media sosial merek sendiri. Contohnya, setelah membagikan postingan dari pelanggan di story, kamu bisa menyimpan story tersebut melalui fitur highlight.

    Berbeda halnya dengan Facebook, saat ini fitur share Facebook masih terbatas untuk feed, group, dan timeline dari teman. Namun, cara ini tetap bisa kamu gunakan untuk memaksimalkan UGC.

 

Hal Penting dari UGC yang Perlu Dipantau di Instagram Analytics

Walaupun UGC berasal dari luar brand, bukan berarti performanya tidak dapat dipantau. Unsur yang perlu dipantau bisa bermacam-macam meliputi hashtag, audiens teraktif, dan word cloud. 

Hashtag dapat kamu pantau dengan Instagram analytics tools. Tools ini dapat memberitahumu frekuensi penggunaan pada setiap hashtag yang telah kamu cantumkan. 

Selanjutnya, audiens teraktif yang sering berinteraksi atau pun menyebutkan brand kamu. Informasi ini penting diketahui untuk mengenal target audiens lebih dekat. Selain itu, apabila kamu mengadakan kompetisi, kamu bisa menentukan pemenang dengan mudahnya. 

Kemudian, word cloud dapat menginformasikan percakapan atau kata kunci yang sering audiens kamu tuliskan di media sosial. Data-data tersebut secara komprehensif dapat kamu ketahui di Matamaya. Matamaya merupakan rekomendasi tools Instagram analytics terbaik yang bisa kamu manfaatkan untuk mengetahui performa UGC.

Copyright © Matamaya 2024. Allright reserved.